Posted by : Teknologi Dan Agama Islam Thursday 16 May 2013


Nabi muhammad saw bersabda
:وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”
Hadits tersebut diatas cukuplah pendek,namun mempunyai arti yang luas dipandangan saya(Annas Al khasanul wajhi),saya membaginya menjadi 2 bagian:1.Ridho Allah tergantung ridho ke-2 orang tua
di bagian pertama ini timbul 2 pertanyaan dalam benak saya
  • Bagaimana caranya mendapatkan ridho ke-2 orang tua?
  • Apa yang menyrbabkan orang tua ridho kepada kita?
dan ternyata dari 2 pertanyaan tersebut hanya satu jawabanya,yaitu berbakti(berbuat baik)kepada ke-2 orang tua(birrul walidaini),yakni:berbuat baik kepada ke-2nya,memenuhi hak mereka,memuliakan mereka,membiasakan diri untuk ta`at kepada mereka pada perkara yang bukan maksiat kepada Allah,menjauhi semua yang menyebabkan keburukan kepada mereka dan melaksanakan sesuatu yang mereka ridhoi.
sebagaimana Firman Allah dalam surat Luqman:14
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Al-Isra’ ayat 23-24, : “Dan Robb-mu telah memerintahkan kepada manusia, janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak kedua-nya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasing sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil’
sanda Rasulullah:
  • Ketika Rasulullah SAW ditanya tentang amalan apakah yang paling disukai oleh Allah SWT, Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya.” Kemudian apa lagi yaa Rasulullah?, Beliau menjawab:“Birrul walidain.” Kemudian apalagi yaa Rasulullah?, Beliau menjawab: “Jihad fisabilillah.”
  • Dan dalam hadits lain disebutkan, artinya, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam meminta ijin kepadanya untuk ikut berjihad. Maka Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Dia menjawab, “Ya”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya, “Berjihadlah (dengan berbakti) pada keduanya.” (HR Bukhori kitab al-Adab & Muslim kitab al-Birr wa ash-Shilah)
2.Murka Allah tergantung murka ke-2 orang tua
pada bagian ke-2 pun ada 2 pertanyaan dalam benak saya:
  • Bagaimana caranya agar terhindar dari murka ke-2 orang tua?
  • Apa yang menyebabkan orang tua murka kepada kita?
jawaban dari so`al yang pertama yaitu dengan tidak mendurhakai mereka,karena yang menyebabkan murka orang tua(jawaban so`al ke-2)yaitu durhaka kepada mereka.yakni:mengabaikan hak-hak mereka.keluar dari ketaqwaan,memperbuat sesuatu yang mereka tidak suka ,menyakiti mereka merlipun dengan satu kata.
Rasulullah saw bersabda:
  • “Dua perkara yang hukumnya dipercepat semasa di dunia: perbuatan zhalim dan durhaka kepada orang tua,” (Shahih, HR al-Hakim )
  • Maukah kalian aku beritahu tentang dosa besar yang tersebar?’ Kami menjawab, ‘Tentu Ya Rasulullah.’ Lalu Rasulullah saw. menyebutkan tiga perkara: menyukutukan Allah, durhaka terhadap kedua orang tua. Lantas beliau merubah posisinya dan bertelekan kemudian duduk dan bersabda, ‘Ingatlah! yang ketika adalah ucapan palsu. Ingatlah! yang ketika adalah ucapan palsu dan persaksian palsu.’ Beliau terus mengulang-ungulang perkataan tersebut sehingga aku berkata, ‘Beliau tidak akan diam’,” (HR Bukhari dan Muslim)
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Teknologi dan Agama islam -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -